Niat Puasa Mutih, Lengkap Dengan Makna dan Tujuan
Puasa Mutih Jawa (Kejawen) sangat banyak sekali jenisnya, namun yang umum digunakan adalah Puasa Mutih dengan, banyak tujuan di tirakati mengunakan jenis puasa ini.
Sekilas puasa Mutih sangat di kaitkan dengan ilmu atau Ajian Kejawen, yang pada kenyataannya tidak semua ilmu Jawa mengunakan puasa Mutih.
Puasa Mutih sendiri biasanya mengunakan Niat dengan bahasa Jawa atau Kejawen sebagai makna dan arti yang lebih dalam lagi bila dilakukan. Karena itulah setiap orang yang akan menjalani puasa Mutih ini akan selalu mendapatkan nasehat yang terus menerus dari sang gurunya.
Berbeda dengan yang biasanya, bukan hanya dari tata caranya, pemaknaan dan pengunaan saja tapi haruslah pas dengan kehidupan selanjutnya yang dijalani oleh orang yang menjalani puasa Mutih ini.
Disini jugalah kebanyakan orang yang merasa gagal menjalani puasa Mutih, dikarenakan kurangnya pemahaman dan belum mengertinya adab yang baik dalam jalur mempuasainya. Anda jangan pernah berfikir bila lelaku Mutih itu hanya sekadar menahan haus dan laparnya saja.
Didalam puasa Mutih yang sesungguhnya terdapat sebuah petunjuk untuk dibawa setelah menjalaninya, bisa berupa pelajaran, pesan hingga bimbingan khusus yang membuat Anda akan selalu mengingatnya.
Terlebih apa bila sering menjalaninya, sudah bisa dipastikan pembelajaran akan datang silih berganti kepada Anda.
Nah bagi yang ingin menjalani puasa mutih yang harus diketahui lebih dulu adalah Niat, dari sinilah bisa membaca dan mengambil pesan yang terdalam di bait manteranya.
Niat Puasa Mutih Untuk Ajian dan Ilmu Jawa
Perlu diketahui, puasa mutih terdapat jenis dan tujuan yang berbeda.
Untuk yang share niat di artikel ini adalah puasa mutih untuk membersihkan diri dan sekaligus menguasai Ajian dan ilmu-ilmu Jawa, berikut niatnya:
(Bassamalah) Niat ingsun Mutih mutihaken awak kang reget. Putih kaya bocah mentas lahir dipun ijabahi gusti Allah.
Diatas adalah sebuah bacaan niat yang paling umum digunakan, bila ingin menguasai sebuah Ilmu maka niat di dalam hati tidak perlu disebutkan karena kontak menguasai ilmu dan mutih sudah terjadi.
Dari niat puasa mutih diatas, bisa di ambil pesan dan makna yang terkandung di dalamnya supaya setelah melewatinya nanti menjadi lebih menyadari lagi akan tujuan sesungguhnya.
MUTIHAKEN AWAK KANG REGET
Disini tersirat makna, bahwa menjalani puasa mutih itu menandakan bahwa lahir dan batin kita masih dalam keadaan yang kotor.
Menjalani Mutih untuk membersihkan, kurang lebih artinya seperti ini: "Membersihkan Badan Yang Kotor (Red:Indonesia)" jadi bila menjalani mutih sesudahnya bisa dipastikan bahwa harus benar-benar bersih lahir batin dan berusaha untuk menutupi kekotoran yang akan merusak hati dan raga.
PUTIH KAYA BOCAH MENTAS
Dalam bait niat ini, bisa membuat lebih meyakinkan lagi apa bila sesudahnya Wadah Kasar (Raga) harus bisa menjadi bersih seperti bayi yang baru di lahirkan.
Pada intinya dari niat puasa Mutih adalah lebih kepada tujuan hidup selanjutnya, bukan hanya cukup sebatas menguasai Ajian atau ilmu tertentu saja.
Untuk lebih jauh tentang kebaikan dikehidupan selanjutnya, bisa menguraikan dan kaji sendiri lebih dalam karena saya hanya melukiskannya saja!
Tata Cara, Jenis Puasa Mutih dan Tujuannya
Dalam menjalani Puasa Mutih, terdapat jenis yang membedakan tata cara dan untuk tujuannya pasti akan berbeda pula.
Untuk jenis, puasa Mutih terbagi menjadi 3 yaitu:
- Mutih Biasa
- Mutih Penuh
- Dan Ngepal Mutih.
Dari jenis diatas, akan ada tujuan yang berbeda dan tata caranya juga terdapat sedikit perbedaan dan tingkat yang berat pula.
TATA CARA PUASA MUTIH BIASA
Ini adalah tingkatan umum yang biasanya dijalani untuk para pemula yang baru belajar untuk menjalani puasa mutih.
Sebelum menjalani keseluruhan puasa Mutih pasti terlebih dahulu di minta untuk mandi Keramas mengunakan basahan berwarna putih, kain yang biasanya digunakan adalah mori, adapun niat mandi Keramasnya sebagai berikut:
Niat ingsun adus, angedusi badan kayun manggih toya robani. Dus lali dus mani badan adus den dusi padha badan, roh adus den dusi padha roh, sukma adus den dusi padha sukma. Dzat teles sukma alam dzat urip tan kena kawoworan urip sajroning karsa, ingsun adus banyu saking kodratullah. Byurrr njaba suci njeroning badan robani, Allahu sakarsa, Allahu alaihi wassalam.
Dan untuk penjelasan lengkap Mandi Keramas Anda bisa membacanya di artikel ini:
Niat Mandi Keramas Kejawen
Untuk niat Mandi keramas, pada umumnya semuanya sama saja jika berhubungan dengan Kejawen. Nah setelah mandi untuk membersihkan diri, selanjutnya bisa memulai untuk menjalani puasa Mutih.
Untuk tingkatan umum ini, hanya boleh memakan dan minum beberapa pilihan saja. Dan biasanya hanya Nasi dan Air Putih selanjutnya puasa seperti biasa, hanya makan sahur dan bukanya saja yang mengharuskan mengunakan ke dua jenis makanan dan minuman tadi.
Pada beberapa alternative, ada pula yang membolehkan menganti Nasi Putih dengan Ubi Kayu.
Namun bila di ambil lebih dalam lagi, puasa Mutih mengunakan Ubi Kayu kurang baik karena masih ada puasa Kejawen lainnya yang mengharuskan memakan umbi-umbian, walaupun Pangucap Niat adalah puasa Mutih, namun kurang pas.
Akan lebih baik untuk tidak mengunakan Alternative Ubi Kayu, usahakan Nasi dan Air Putih, untuk sahur dan buka pada tingkatan umum ini tidak ada batasan seberapa banyak memakan dan meminumnya, sampai kenyangpun boleh akan tetapi ada baiknya bila mencoba untuk menekan nafsu itu dan memakan sekedarnya.
Dalam puasa Mutih umum juga sebenarnya banyak yang melakukannya, bukan hanya orang-orang yang akan memiliki Ilmu dan Ajian khusus saja.
Karena itulah, biasanya saat menjalani Mutih sang guru akan meminta muridnya untuk terus membaca Rapalan Mantera dari Ajian yang akan dikuasainya secara terus menerus.
Nah bila sudah mengetahui untuk yang tingkat umum, sekarang tidak ada salahnya mengetahui juga tingkatan selanjutnya yang insya Allah akan bermanfaat untuk Anda.
TATA CARA PUASA MUTIH PENUH
Untuk jenis ini, 1 tingkat beratnya diatas yang umum tadi, disini mulai akan merasakan yang berat.
Untuk melakukan puasa mutih jenis ini, cara pertamanya sama yaitu Mandi Keramas terlebih dahulu.
Selanjutnya makan dan minum masih mengunakan Nasi dan Air putih, yang membedakannya adalah dimana sahur di situ jugalah Bukanya nanti.
Untuk lebih jelasnya, kurang lebih seperti ini:
Bila Anda makan sahurnya Jam 03:00 maka bukanya jam itu juga. Bila Puasa Mutihnya beberapa hari, maka setiap buka harus di sambung kembali dengan Sahur untuk menjalani puasa di ke esokan harinya.
Tingkatan ini pasti akan sedikit berat, selain itu pada beberapa tuntutan orang yang menjalani ini tidak boleh tidur.
Tapi sebagian ada juga yang memperbolehkan untuk tidur karena semuanya dilihat dari tingkatannya masing-masing.
Disini jugalah terkadang ada beberapa persyaratan puasa mutih yang biasa, namun diharus terakhir tidak boleh tidur dan mutihnya harus penuh.
Tujuannya supaya bila si murid menjalani puasa mutih yang Penuh ini, ia sudah pernah merasakan sebelumnya, lebih jelasnya untuk melatih secara halus.
Nah bila dirasa puasa Mutih yang penuh ini berat, lalu bagaimana untuk Puasa Ngepal Mutih???
TATA CARA PUASA NGEPAL MUTIH
Jenis yang 1 ini terbilang unik dan terbagi menjadi 2 tahapan pula yaitu:
- Ngepal Umum
- Ngepal Penuh
Bila mendapatkan persyaratan seperti ini, yang harus diketahui adalah tata caranya yang sedikit berbeda dari cara Sahur dan Buka nya namun masih sama untuk puasanya seperti yang telah dibahas tadi.
Ngepal Mutih itu maksudnya, hanya boleh memakan Nasi dan Air Putih saja namun harus mengunakan ukuran kepalan.
Biasanya jumlah Kepalan Nasi akan dihitung dari jumlah hari menjalani Puasanya, contohnya seperti ini:
Anda menjalani puasa mutih Ngepal selama 7 hari. Nah pada hari pertama sahur dan bukanya hanya memakan 1 kepal nasi putih dan ke esokan harinya 2 kepal nasi dan 2 tegukan air putih, seterusnya seperti itu sampai berapa hari Anda menjalani puasanya.
Jadi pada intinya Ngepal Mutih umum dan penuh hampir sama seperti yang telah dibahas sebelumnya, yang membedakan hanya dari makan dan minumnya saja namun masih mengunakan nasi dan air putih.
Pada beberapa puasa ala Kejawen ini, terkadang ada beberapa orang yang keliru dengan jenis puasa Nganyep dan Ngasrep.
Kebanyakan orang menganggap puasa itu sama dengan Mutih, namun kenyataannya tidaklah sama dan jelas berbeda antara puasa Mutih, Ngasrep dan Nganyep di lain waktu akan saya uraikan.
Dari 3 tingkatan Puasa Mutih yang telah dibahas tadi saya rasa sudah bisa diambil kesimpulan dari Niat tata Cara dan Tujuan Puasa Mutih semogga bermanfaat untuk kita semua.
2 komentar untuk "Niat Puasa Mutih, Lengkap Dengan Makna dan Tujuan"
Berikan komentar dengan sopan dan sesuai judul, harap jangan isi info pribadi termasuk no hp tidak akan kami setujui!